1.Ellyas Pical
Ellyas
Pical (lahir di Saparua, Maluku Tengah, 24 Maret 1960) adalah petinju
asal Indonesia yang merupakan juara dunia pertama dari Indonesia.
Pical
jatuh cinta kepada olahraga tinju sejak menonton
pertandingan-pertandingan tinju di TVRI, terutama pertandingan Muhammad
Ali.
Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia
kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala
Presiden. Karier profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas
bantam junior. Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia
diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal
Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di
Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju
profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional
di luar negeri.
Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior
(atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta pada
tanggal 3 Mei 1985. Setelah mempertahankan gelar melawan petinju
Australia, Wayne Mulholland, 25 Agustus 1985, Pical harus mengakui
keunggulan petinju Republik Dominika, Cesar Polanco dengan angka di
Jakarta. Namun Pical mampu bangkit dan membalas kekalahannya atas
Polanco dengan balik memukul KO Polanco pada pertandingan kedua di
Jakarta, 5 Juli 1986.
Pasca kekalahan dari Perez, Pical sempat
bertanding non gelar sebanyak 3 kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly
dan Matthew Pical ini pun sedikit demi sedikit menyingkir dari ring
tinju. Pical yang tidak sempat lulus SD ini kemudian bekerja sebagai
petugas keamanan (satpam) di sebuah diskotik di Jakarta.
2.Nicholas Thomas
Nicholas Thomas ( Kanan )
Nicholas
Thomas (lebih populer sebagai Nico Thomas; lahir di Ambon, Maluku,
Indonesia, 10 Juni 1966; umur 45 tahun) adalah seorang petinju asal
Indonesia. Ia merebut gelar juara dunia kelas terbang mini versi IBF
dengan mengalahkan Samuth Sithnaruepol (Thailand) dengan angka di
Jakarta, 17 Juni 1989. Namun gelar itu tak bertahan lama karena Thomas
kemudian kalah KO di ronde 5 dari Eric Chavez (Philipina), di Jakarta,
21 September 1989.
3. Yohannes Christian John
Yohannes
Christian John, atau lebih dikenal sebagai Chris John (lahir di
Banjarnegara, 14 September 1979; umur 32 tahun) adalah seorang petinju
Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia ketiga yang berhasil
meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical dan Nico Thomas.
Chris
John kemudian terjun ke dunia tinju profesional pada tahun 1998 dalam
debut melawan Firman Kanda. Saat itu Chris John menang angka dalam
pertandingan 6 ronde. Namanya kemudian melesat bagai meteor saat dia
berhasil mengkanvaskan petinju idola saat itu, Muhammad Alfaridzi, dalam
pertandingan menegangkan selama 12 ronde. Chris John sempat terkena
knockdown dua kali di ronde pertama, tapi dia berhasil membalikkan
situasi dengan memukul KO Alfaridzi pada ronde ke-12, sekaligus merebut
gelar juara nasional kelas bulu. Menurut pengakuan Chris John,
kondisinya sangat buruk saat itu, dan dia mengalami pendarahan pada
hidung karena tulang hidungnya patah.
Setelah beberapa kali
bertanding dalam perebutan gelar nasional, Chris John berhasil
menundukkan rekan senegaranya Soleh Sundava pada tahun 2001 untuk
merebut gelar PABA kelas bulu.
Kesempatan emas bagi Chris John
dan bangsa Indonesia tiba saat Chris John berkesempatan menantang Oscar
Leon dari Kolombia pada 26 September 2003 di Bali. Chris John menang
angka tipis (split decision) dalam pertandingan 12 ronde tersebut, dan
dinyatakan berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim
title).
Tak lama, WBA "menghibahkan" gelar juara definitif (bukan
lagi gelar interim) kepada Chris John, saat sang juara bertahan Derrick
Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dari Juan Manuel Marquez
(Meksiko, juara IBF). Saat itu, sesuai peraturan badan tinju WBA,
Marquez dinyatakan sebagai juara super (super champion) WBA karena
berhasil menyatukan dua gelar WBA dan IBF, dan Chris John sebagai juara
reguler.
4. Wongso Suseno
Wongso
Suseno (lahir di Malang, 17 November 1945; umur 66 tahun) adalah mantan
petinju amatir yang menekuni dunia tinju profesional. Petinju ini
adalah petinju profesional Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar
juara internasional. Wongso merebut gelar juara OPBF kelas welter
setelah menundukkan Chang Kil Lee dari Korea Selatan, 28 Juli 1975 di
Istora Senayan, Jakarta.
Wongso Suseno kini tinggal di Malang bersama istri Lily Cynthia, dan memiliki tiga putri dan seorang putra.
5.Muhammad Rachman
Muhammad
Rachman (terlahir sebagai Mohammad Rachman Sawaludin bin Suhaimat di
Merauke, Papua pada 23 Desember 1971) adalah seorang petinju asal
Indonesia. Ia adalah mantan juara dunia kelas terbang mini 47,6 kilogram
versi IBF. Dan saat ini dia adalah juara dunia di kelas yang sama untuk
versi WBA.
Pada tahun 1991, Rachman berhasil meraih gelar juara
nasional kelas terbang mini, saat memukul KO juara bertahan Muhammad
Sadik. Kemenangan demi kemenangan diraih Rachman, sampai akhirnya
promotor kenamaan saat itu, Aseng, menandingkannya di tingkat
internasional melawan petinju Filipina, Roger Mananquil. Rachman
berhasil memukul KO Mananquil pada ronde 8 dan merebut gelar juara IBF
Intercontinental (level Asia Pasifik) pada tahun 2000.
Setelah
lebih dari 10 tahun berkecimpung di dunia tinju pro, Rachman berhasil
merebut gelar juara dunia IBF kelas terbang mini, saat dia berhasil
menundukkan petinju lincah dari Kolombia, Daniel Reyes (14 September
2004). Rachman tercatat sudah memperahankan gelarnya melawan Fahlan
Sakreerin (Thailand) dengan technical draw pada 5 April 2005, dan menang
KO ronde 6 atas Omar Soto (Meksiko) pada 6 Mei 2006.
Pada 23
Desember 2006, Rachman kembali mempertahankan gelar dengan manis, saat
memukul KO petinju Filipina Benjie Sorolla pada ronde ke-6. Sebuah kado
manis tepat pada hari ulangtahunnya yang ke-35.
Sumber : http://duitbux.info/index.php?topic=1663.0
0 komentar:
Posting Komentar